Sabtu, 15 Oktober 2016

Teknologi EFI (Electronic Fuel Injection)


Pengertian Electronik Fuel Injection (EFI)



 Electronic Fuel Injection atau yang biasa kita kenal dengan EFI adalah sistem penyemprotan bahan bakar yang dikontrol secara elektronik oleh ECU agar didapatkan nilai campuran bahan bakar dan udara yang sesuai dengan kebutuhan mesin, dengan begitu proses pembakaran yang terjadi pada ruang bakar akan menjadi sempurna sehingga diperoleh daya motor yang optimal serta gas buang yang ramah lingkungan. Didalam sistem EFI terdapat komponen yang bernama ECU (Electronic Control Unit) yang berfungsi untuk mengatur, menganalisis dan mengambil tindakan melalui sinyal-sinyal yang didapat dari sensor-sensor seperti sensor air flow meter, sensor putaran mesin, sensor temperatur air, dan sebagainya. ECU disebut juga otaknya mesin EFI. 





 EFI dipakai oleh merk Toyota, pada merk pabrikan yang lain mempunyai nama yang berbeda, sebagai contoh teknologi PGMFI pada Honda (Programed Fuel Injection), EPI pada Suzuki (Electronic Petrol Injection), EGI pada Mazda (Electronic Gasoline Injection), Jetronik (Bosch), Multec pada General Motor (Multi Technology) dan lain-lain akan tetapi prinsip dari semua sistem tersebut adalah sama.





Prinsip sistem kontrol EFI



System yang digunakan pada EFI terbagi atas sensor-sensor dan actuator.




Sensor-sensor merupakan komponen yang memberi informasi tentang kondisi-kondisi yang berkaitan dengan penentuan jumlah bahan bakar yang harus diinjeksikan ke dalam silinder. Pemberian informasi dapat berupa sinyal analog maupun sinyal digital. Sensor-sensor yang mengirim informasi dalam bentuk analog seperti misalnya TPS (Throttle Position Sensor dan mass air flow). 
Actuator merupakan komponen yang memberikan tindakan, atau yang akan diperintah oleh ECU dan perintah tersebut dapat berupa analog maupun digital. Pemberian perintah berupa analog diberikan pada pompa bensin elektrik dan lampu engine kontrol. Sedangkan pemberian perintah berupa sinyal digital diberikan misalnya pada komponen injector, coil pengapian, katup pernapasan tangki, pengatur idle, pemanas sensor lamda dan steeker diagnosa. 






Komponen-komponen sistem EFI



 Secara garis besar komponen EFI terdiri dari 3 komponen utama, yaitu Sensor, ECU, dan aktuator. Sensor adalah komponen yang memberi informasi kepada ECU. ECU adalah otaknya mesin EFI, ECU menerima informasi dari sensor, mengolah informasi tersebut untuk kemudian memberikan perintah kepada aktuator. Aktuator adalah komponen yang diperintah oleh ECU, perintah tersebut diolah dari digital menjadi analog atau gerakan.







Berikut ini komponen-komponen dari sistem EFI baik berupa sensor maupun aktuator.



Pompa bensin : berfungsi Untuk menghisap bahan bakar dari tangki dan menekannya ke delivery line untuk siap diinjeksikan. 
ECU : berfungsi untuk mengolah data yang diterima dari sensor dan memberikan perintah kerja pada komponen. 
Data Link Conector : berfungsi untuk mendiagnostic kerja dari system. 
Variable Resistor : berfungsi Untuk mengatur tingkat campuran bahan bakar dan udara 
Speed Sensor : berfungsi Untuk mendeteksi kecepatan kendaraan. 
Pressure Sensor : berfungsi untuk mendeteksi/mengukur besarnya tekanan pada intake manifold. 
Throttle Sensor : berfungsi untuk mendeteksi besar/kecilnya pembukaan katup gas. 
Idle Speed Control: berfungsi untuk mengatur putaran idle engine 
Injector : berfungsi untuk menerima perintah untuk menginjeksikan banyak sedikitnya bahan bakar. 
Cam Angle Sensor : berfungsi untuk mengetahui besar/kecilnya sudut cam 
Temperatur Sensor : berfungsi untuk mengetahui tinggi dan rendahnya temperatur air 
Crank Angle Sensor : berfungsi untuk mengetahui tinggi rendahnya putaran mesin 
Knocking Sensor : berfungsi mendeteksi terjadinya engine knock. 

      Sumber : Google